Perhitungan Pereaksi Pembatas
Jika kita mereaksikan senyawa kimia,
biasanya kita tidak memperhatikan berapa jumlah reagen yang tepat supaya tidak
terjadi kelebihan reagen-reagen tersebut. Seringkali terjadi satu atau lebih
reagen berlebih dan dan bila hal ini terjadi maka suatu reagen sudah habis
digunakan sebelum yang lainnya habis. Sebagai contoh, 5 mol H2 dan 1
mol O2 dicampur dan terjadi reaksi dengan persaman reaksinya.
Koefisien reaksi itu menyatakan bahwa dalam persamaan
tersebut 1 mol O2 akan mampu bereaksi seluruhnya karena kita mempunyai lebih
dari 2 mol H2 yang diperlukan. Dengan kata lain, terdapat lebih dari cukup H2
untuk bereaksi sempurna dengan semua O2. Pada akhir reaksi kita akan memperoleh
sisa H2 yang tidak bereaksi sebersar 3 mol.
Dalam contoh ini O2 diacu sebagai pereaksi pembatas karena bila habis
tidak ada reaksi lebih lanjut yang dapat terjadi dan tidak ada lagi produk (H2O)
yang dapat terbentuk.
Contoh soal
Seng dan belerang direaksikan membentuk seng sulfida,
suatu zat yang digunakan untuk melapisi permukaan bagian dalam tube monitor TV.
Persamaan reaksinya adalah:
Dalam percobaan 12 g Zn dicampur dengan 6,5 g S dan
dibiarkan bereaksi:
a. reaktan mana yang menjadi pereaksi pembatas?
b. Berapa gram ZnS yang terbentuk, berdasarkan pereaksi
pembatas yang ada dalam campuran.
c. Berapa gram sisa pereaksi yang lain, yang akan tetap
tidak bereaksi dalam eksperimen ini?
Contoh soal
Etilena, C2H4, terbakar di udara
membentuk CO2 dan H2O menurut persamaan reaksi:
Berapa gram CO2 yang terbentuk jika campuran
ini mengandung 1,93 g C2H4 dan 5,92 g O2 yang
terbakar.
Solusi
Mol C2H4 = 1,93/28 = 0,0689 mol
Mol O2 = 5,92/32 = 0,185 mol
Mol C2H4/ koefisien = 0,0689/1 =
0,0689
Mol O2/koefisien = 0,185/3 = 0,0617 mol
Mol O2/koefisien < Mol C2H4/
koefisien
Pereaksi pembatas adalah O2. Mol CO2
=2/3 x mol O2 =2/3 x 0,185 mol = 0,1233 mol
Massa CO2 = 0,1233 x 44 = 5,43 g.
No comments:
Post a Comment