Hukum Gay Lussac
Setelah lebih dari satu abad
penemuan Boyle ilmuwan mulai tertarik pada hubungan antara volume dan temperatur gas. Mungkin karena balon termal menjadi
topik pembicaraan
di kota waktu itu. Kimiawan Perancis Jacques Alexandre César Charles (1746-1823), seorang navigator balon
yang terkenal pada waktu
itu, mengenali bahwa,
pada tekanan tetap, volume
gas akan meningkat bila temperaturnya dinaikkan. Hubungan ini disebut
dengan hukum Charles, walaupun datanya sebenarnya
tidak kuantitatif. Gay-Lussac
lah yang kemudian memplotkan volume gas terhadap
temperatur dan mendapatkan garis lurus
(Gambar 6.2). Karena alasan ini
hukum Charles sering dinamakan hukum Gay-Lussac.
Baik hukum Charles dan hukum Gay-Lussac kira-kira diikuti oleh semua gas selama tidak
terjadi pengembunan.
Pembahasan menarik
dapat dilakukan dengan hukum Charles.
Dengan
mengekstrapolasikan plot volume
gas terhadap temperatur,
volumes menjadi nol
pada temperatur tertentu.
Menarik bahwa temperatur
saat volumenya menjadi nol
sekitar -273°C (nilai tepatnya
adalah
-273.2 °C)
untuk semua
gas. Ini mengindikasikan
bahwa pada tekanan
tetap, dua garis lurus yang didapatkan dari pengeplotan volume V1 dan V2 dua gas
1 dan 2 terhadap temperatur akan berpotongan di V = 0.
Fisikawan Inggris Lord Kelvin (William
Thomson (1824-1907)) mengusulkan pada temperatur ini temperatur molekul
gas menjadi setara dengan molekul
tanpa gerakan dan dengan demikian volumenya menjadi
dapat diabaikan dibandingkan dengan volumenya pada temperatur kamar,
dan
ia
mengusulkan skala temperatur baru, skala temperatur Kelvin, yang didefinisikan dengan
persamaan berikut.
273,2 + °C = K
Kini temperatur Kelvin K disebut
dengan temperatur
absolut, dan 0 oK disebut dengan titik
nol absolut. Dengan menggunakan skala temperatur absolut, hukum Charles dapat diungkapkan dengan persamaan sederhana
V = bT (K)
dengan b adalah konstanta yang tidak bergantung jenis gas.
Menurut Kelvin, temperatur
adalah ukuran gerakan molekular.
Dari sudut pandang ini, nol absolut khususnya menarik karena pada temperatur ini, gerakan molekular gas akan berhenti. Nol absolut tidak pernah dicapai dengan percobaan. Temperatur terendah yang pernah
dicapai adalah sekitar 0,000001 K.
Avogadro menyatakan bahwa gas-gas bervolume sama,
pada temperatur dan tekanan yang sama, akan mengandung jumlah molekul yang sama (hukum Avogadro). Hal ini sama
dengan menyatakan bahwa volume gas nyata
apapun sangat kecil dibandingkan dengan volume yang ditempatinya.
Bila anggapan ini benar, volume gas sebanding dengan jumlah
molekul gas dalam ruang tersebut. Jadi, massa relatif, yakni massa molekul atau massa atom gas, dengan mudah
didapat.
“Dalam suatu reaksi kimia gas yang
diukur pada P dan T yang sama
volumenya berbanding lurus dengan koefisien reaksi atau mol, dan berbanding lurus sebagai bilangan bulat dan
sederhana.”
Contoh :
Berat 1 liter suatu gas = 2
gram, 10 liter NO pada P dan T yang sama
beratnya 7,5 gram.
Berapa berat molekul
tersebut?
No comments:
Post a Comment